Belajar bahasa merupakan suatu kebutuhan mendasar untuk seseorang yang ingin belajar, bersekolah, kuliah ataupun bekerja di negara lain. Memutuskan akan belajar bahasa atau tidak, akan mempertimbangkan kemungkinan penggunaan dan manfaat bahasa dalam pergaulan, pendidikan, atau pekerjaan, serta tingkat kemudahan/kesulitan bahasa tertentu dipelajari. Biasanya, sekolah atau bekerja di negara manapun, menguasai bahasa lokal akan meningkatkan kemungkinan sukses dalam pergaulan, pendidikan, atau pekerjaan. Tingkat kesulitan bahasa bermacam-macam tapi sesulit apapun bahasa tersebut dapat dipelajari demi ketercapaian tujuan. Huruf, tata bahasa, intonasi dan cara baca setiap bahasa berbeda-beda. Memahami ciri-ciri dan karakteristik bahasa yang akan kita pelari akan mempermudah kita dalam proses belajarnya. Begitu juga dengan bahasa Jepang, pelajar Indonesia yang ingin belajar, sekolah, kuliah ataupun bekerja di Jepang harus memahami terlebih dahulu karakteristik bahasa Jepang. Dan di sini kita akan belajar bahasa Jepang dasar. Berikut adalah 3 hal dasar yang perlu diketahui dalam mempelajari bahasa Jepang : 1. Pronunciation dan Intonasi Pada bahasa Jepang, intonasi kata-kata mirip dengan bahasa Indonesia. Berbeda dengan bahasa inggris atau Korea, intonasi atau perbedaan tinggi rendahnya nada akan mengubah arti. Pronunciation (cara pengucapan) yang berbeda dengan kata dalam bentuk tulisan juga akan mempengaruhi arti dari kata. Seperti kata "love" dalam bahasa inggris akan dibaca "lav". Kesulitan seperti itu lah yang biasanya menjadi kendala untuk orang Indonesia ketika belajar bahasa asing. Namun, bahasa pengucapan kata dalam bahasa Jepang akan sama dengan bahasa Indonesia. Seperti kata "atama" dalam bahasa Jepang akan sama seperti kita mengucapkan kata "kepala", tidak ada perubahan pengucapan dari apa yang tertulis di kata itu. 2. Tata Bahasa Susunan subjek,predikat, dan objek bahasa Jepang berbeda dengan bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia digunakan urutan SPO (Subjek, Predikat, dan Objek). Misalnya "saya makan nasi" (subjek=saya, predikat=makan, objek=nasi). Dalam bahasa Jepang digunakan urutan SOP (Subjek, Objek, dan Predikat). Misalnya 私はご飯を食べます (watashi wa gohan wo tabemasu, berarti: saya makan nasi). Watashi = saya. Gohan = nasi. Tabemasu = makan. Wa dan wo kata imbuhan atau biasa di sebut partikel. Urutan kata yang digunakan SOP subjek=saya, objek=nasi, predikat=makan tetapi jika diartikan ke bahasa Indonesia bukan berarti menjadi saya nasi makan, namun tetap menggunakan tata bahasa Indonesia yaitu saya makan nasi. 3. Huruf Bahasa Jepang mempunyai 3 huruf atau karakter yaitu katakana, hiragana dan kanji.
Belajar bahasa Jepang dasar seperti tata bahasa, pengucapan dan intonasi, huruf katakana, hiragana, dan kanji, serta percakapan-percakapan sederhana sangat penting untuk calon pelajar yang akan sekolah/kuliah di Jepang maupun yang akan bekerja di Jepang. Silahkan hubungi kami untuk sekolah/kuliah di Jepang dan belajar bahasa Jepang lebih lanjut bersama PT TUMBUH GELORA PRESTASI.
|