Jepang yang merupakan negara dengan teknologi yang sangat maju malah sangat jarang ditemui kendaraan mewah milik pribadi di sana. Jepang yang juga notabene merupakan negara asal industri-industri motor yang berada di Indonesia bahkan berbanding terbalik dengan di Indonesia dalam hal penggunanya. Di Jepang pengguna motor sangatlah jarang ditemui, alasannya karena di Jepang sangatlah sulit untuk memiliki lisensi atau surat izin mengemudi dan biaya yang dikeluarkan juga mahal. Selain kepengurusan SIM yang sulit dan mahal, penggunaan kendaraan pribadi juga harus mengeluarkan biaya tambahan seperti untuk biaya parkir (sulit juga mencari area parkir), biaya pajak kendaraan, perpanjangan SIM, dan biaya lain-lain. Oleh karena itu, orang-orang lebih memilih menaiki transportasi umum dibanding mempunyai kendaraan pribadi. Kendaraan pribadi yang sering dijumpai hanya sepeda. 1. Kereta Kereta merupakan transportasi yang paling umum di Jepang, khususnya du urban area dimana banyak terdapat stasiun di seluruh kota. Perusahaan public JR dan beberapa perusahaan swasta mengatur kereta-kereta tersebut. Biasanya harga tiket ±120 – 150 yen dan akan lebih mahal kalau lebih jauh, tergantung dari jarak kereta yang kita ambil. Kalau tujuan tidak di rute yang sama, maka harus pindah di rute di stasiun terhubung. Shinkansen merupakan kereta listrik tercepat di dunia dimana mampu melaju dengan kecepatan 300km/jam, dan dilengkapi dengan system pendeteksi yang akan menghentikan kereta bila ada gempa bumi. Kereta ini menghubungkan kota Tokyo dengan Osaka hanya dengan waktu 3 jam. Selain shinkansen, Jepang juga mempunyai jaringan kereta reguler kereta bawah tanah ( Chikatetsu ), layanan ini digunakan untun pulang pergi kerja dan sekolah. Jadwal kereta ada di setiap stasiun, dan keterlambatan kereta hanya jika terjadi gempa, angin taufan, dan hujan deras. Tiket dapat dibeli di mesin penjual tiket atau bisa membuat IC Card (Integrated Circuit Card). Sangat praktis untuk membeli dan mengisi ulang IC Card. IC card tidak hanya digunakan untuk naik kereta. Anda juga dapat menggunakannya di minimarket dan beberapa pusat perbelanjaan untuk membeli barang-barang. Hal ini sangatlah praktis jika Anda hanya ingin membeli kopi atau ingin membeli sesuatu tanpa membuka dompet Anda untuk melakukan pembayaran. Anda juga dapat menggunakan IC card secara mudah untuk naik bis kota. 2. Bus Bus juga merupakan transportasi umum di Jepang, khususnya ketika tidak ada stastiun kereta terdekat. Harga untuk naik bus biasanya sekitar 120-500 yen, tergantung dari jarak yang diambil. Bus di Jepang tidak ada kondektur, bis hanya berhenti di halte dengan jadwal yang telah ditentukan yang terdapat di setiap halte. Pembayarannya adalah dengan cara kita memasukkan uang yang jumlahnya sesuai tarif tempat yang dituju di mesin dekat pengemudi. Selain itu ada sistem saat kita mengambil tiket pada waktu masuk bus, disitu tertulis angka yang menunjukan tempat dimana kita naik, dan ketika akan turun kita hanya perlu memencet tombol pemberitahuan ke driver agar berhenti di stasiun berikutnya, dan dibagian depan bus ada papan yang menunjukan tarif yang harus kita bayar. 3. Sepeda Sepeda merupakan transportasi paling umum di Jepang. Karena jalanan di Jepang suah tertata sangat baik, stabil, dan tidak tertutupi oleh pedagan kaki lima, sehinggan akan sangat nyaman untuk bersepeda. Tolong diperhatikan bahwa di urban area tidak boleh memarkirkan sepeda di tempat-tempat umum karena polisi mungkin akan mengambil sepeda itu dan kamu harus membayar 2.000 – 3000 yen untuk mengambilnya. Harga sepeda standar biasanya sekitar 10.000 yen keatas. Apabila kamu tinggal di Jepang dalam jangka waktu yang cukup lama, kamu mungkin akan memikirkan untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi dikarenakan biaya transportasi akan jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan kendaraan lainnya. featured images @pakutaso |