Biaya hidup di Jepang memang jauh lebih mahal dari pada di indonesia. Memperkirakan dan menghitung biaya hidup di Jepang yang dibutuhkan dari awal sampai akhir, merupakan salah satu hal penting yang perlu dipikirkan bagi pelajar yang melanjutkan studi di Jepang. Di bawah ini merupakan contoh harga barang di Jepang sebagai gambaran: Berikut adalah diagram untuk berapa biaya hidup termasuk biaya kuliah yang diperlukan untuk sebulan di kota-kota di Jepang : Dari diagram diatas, dapat diketahui biaya hidup paling tinggi yaitu di Tokyo yang mencapai 100,000 - 120,000 yen per bulan sedangkan biaya hidup paling rendah yaitu di Chigoku dan Kyushu yang hanya sekitar 66,000 yen. Rata-rata pengeluaran per bulan per jenis rata-rata nasional adalah sebagai berikut: Rata-rata biaya hidup di Jepang adalah 82,000 yen per bulan. Jika dihitung dalam rupiah (1 yen= Rp. 130 /2018) maka rata-rata biaya hidup di Jepang Rp. 10.660.000 per bulan. Di atas merupakan gambaran umum, belum mempertimbangkan biaya tak terduga dan lain-lain. Gambaran biaya hidup di atas dapat digunakan sebagai perkiraan awal, sebelum melakukan tindakan nyata mewujudkan impian sekolah/kuliah di Jepang. Walaupun kelihatannya mahal, sebenarnya pengeluaran tersebut dapat tercukupi dengan hanya kerja paruh waktu. Di Jepang, sekolah bisa sambil kerja paruh waktu atau arubaito atau baito. Pada dasarnya, siswa asing di Jepang diperbolehkan kerja paruh waktu selama 4 jam per hari. Tentu saja sebagai pelajar, tujuan utama siswa ke Jepang adalah untuk belajar. Kerja paruh waktu juga dilakukan untuk melatih komunikasi dan kemampuan bahasa Jepang secara langsung, menambah pengalaman serta menambah teman. Selain itu, hasil dari kerja paruh waktu dapat digunakan untuk menabung atau membantu biaya hidup selama di Jepang. Besaran pendapatan dari kerja paruh waktu ini pun berbeda-beda. Semakin baik bahasa Jepang yang kita kuasai, maka akan sebaik pula pekerjaan dan pendapatan yang kita dapat. Tentu saja dibutuhkan juga attitude atau sikap yang baik, semangat dan sopan santun. Dengan kerja paruh waktu selama 4 jam per hari saja, pendapatan dari kerja paruh waktu tersebut sudah dapat memenuhi biaya pengeluaran bulanan. Jika siswa mau menambah jam kerja di hari libur maka akan semakin banyak pendapatan terlebih jika siswa mau mencari pekerjaan paruh waktu lagi di lain pekerjaan yang sudah di dapat (dua pekerjaan paruh waktu satu hari).
Biaya mungkin akan membengkak, tergantung pada gaya-hidup, kuliah di jurusan-biaya-tinggi (misalnya kedokteran) di kampus swasta, dll. Biaya hidup juga bisa mengecil jika mau menghemat seperti tidak membeli barang-barang mewah, barang-barang yang tidak terlalu berguna, tinggal di asrama atau bersama teman (sharing), mau memasak sendiri, dll. Wujudkan impian untuk sekolah/kuliah di Jepang dengan menghubungi kami!
0 Comments
|